Di antara ramai penuh soraiSepi memagut nyawaSendiri merenggut jiwaSemua segera berlaluTopeng palsu mengubur keluHampa.Hening.Hambar.Hilang.Harap.Tawa, tapi malah bertanyaTawa ini untuk siapaBahagia, adakah sebabnyaJikapun bahagia memang adaGersang kerontang, itulah selalu pemandanganDi jalan; Pada hati; Oleh kerinduan.Jakarta, 3 Maret 2006Sumber: pecintasyair.blogspot.com