Prada Mart Azzanul Ikhwan (23) telah divonis mati dan mendekam di tahanan Pomdam III/Siliwangi. Tiba-tiba isu tidak sedap menerpa, pembunuh Opon (39) dan anaknya Shinta Mustika (19) itu digosipkan kabur dari sel.
Prada Mart duduk di kursi pesakitan setelah didakwa membunuh Opon dan Shinta. Ia mengaku nekat menghabisi nyawa 2 wanita itu lantaran didera panik. Shinta yang berbadan dua meminta pertanggungjawabannya bahkan mengancam akan melaporkan Prada Mart ke atasannya.
Namun, www lihat co .idPrada www lihat co .idMart www lihat co .idtetap www lihat co .idmenolak www lihat co .idbertanggungwww lihat co .id jawab atas www lihat co .idjanin yang dikandung Shinta. Ia mengaku janinwww lihat co .id tidakwww lihat co .id berdosa itu bukanlah anaknya.www lihat co .id Tetapi, hasil tes DNAwww lihat co .id membuktikan janin itu anak kandung www lihat co .idPrada Mart.www lihat co .id
Pradawww lihat co .id Mart akhirnya www lihat co .idmenghabisi www lihat co .idkekasihnya itu dengan sangkur.www lihat co .id Sidang Pradawww lihat co .id Mart www lihat co .idmenyedot perhatian warga. www lihat co .idGerakan www lihat co .idAnak Sunda dan Forum www lihat co .idSolidaritas Masyarakat (FSM) bahkan menggelar demo menuntutwww lihat co .id Prada www lihat co .idMart divonis mati. Prada www lihat co .idMart juga nyaris www lihat co .iddihakimi keluarga www lihat co .idkorban www lihat co .idyang naik www lihat co .idpitam.
Kabarwww lihat co .id terkini,www lihat co .id Prada Mart digosipkan www lihat co .idkabur dari penjara. www lihat co .idTetapi kabar burung www lihat co .iditu ditepis www lihat co .idKapendam III/Siliwangiwww lihat co .id Kolonel Bennywww lihat co .id Effendy www lihat co .idyang www lihat co .idmemastikan Prada Mart masih ada di selnya.
Berikutwww lihat co .id 7 cerita kejiwww lihat co .id Prada Mart,www lihat co .iddikutip www lihat co .iddari www lihat co .idNews.www lihat co .iddetik:
1. www lihat co .idGosipwww lihat co .id Kabur www lihat co .iddari www lihat co .idSelwww lihat co .id
[lihat.co.id] - www lihat co .idTerpidana mati kasus
www lihat co .id pembunuhan ibu dan anak,
www lihat co .idPrada Mart Azzanul
www lihat co .id Ikhwan (23), dikabarkan kabur dari
www lihat co .idtahanan Pomdam
www- lihat co id III/Siliwangi.
www lihat co .idKodam Siliwangi
www lihat co .idmembantah. Prada Mart masih
www lihat co .id di
www lihat co .idselnya.
"Memang www lihat co .idada www lihat co .idinformasi seperti itu.www lihat co .id Setelah kita cek, www lihat co .idorangnyawww lihat co .id (Prada Mart) www lihat co .idada di tahanan," kata Kapendamwww lihat co .id III/Siliwangiwww lihat co .id Kolonelwww lihat co .id Benny Effendywww lihat co .id ketika dihubungi www- lihat co iddetikcom, www lihat co .idRabu (12/6/2013).
Benny mengaku mengecek sel Prada Mart www- lihat co idtadi pagi. www- lihat co idIkut bersamanyawww- lihat co id Kasdam Brigjen TNI Suyatno. Saat dicek, Prada Mart masih berada di sel.
"Informasi kabur www lihat co .iditu enggak ada.www lihat co .id Itu salah informasi," kata Benny.
Dihubungi www lihat co .idterpisah, Kadispenad www lihat co .idBrigjen TNI www lihat co .idRukmanwww lihat co .id Ahmad mengaku belum www lihat co .idmendengar www lihat co .idinformasi kaburnya Prada Mart. "Belum tahu," katanya saat dihubungi detikcom.
Seorang sumber www lihat co .iddetikcom www- lihat co idwww lihat co .iddi TNI menyatakanwww lihat co .idwww- lihat co id Prada Martwww lihat co www- lihat co id.id kabur sekitar pukul 18.30 WIB, www lihat co .idSelasa (11/6) kemarin.www lihat co .id Tak dijelaskan bagaimana mantan www lihat co .idanggota Kostrad iniwww lihat co .id bisa melarikan diri dari tahanan www- lihat co idPomdamwww- lihat co id www lihat co .idIII/Siliwangi diwww- lihat co id Bandung www- lihat co iditu.www- lihat co id
Prada www lihat co .idwww- lihat co idMartwww lihat co .id www- lihat co iddivonis www lihat co .idwww- lihat co idmati diwwwwww- lihat co id lihat co .id Pengadilanwww- lihat co id Militer www- lihat co idII-09, www liwww- lihat co idhat co .idBandung, www lihat co .idRabu (24/4/2013).
2. www lihat co .idTikamwww lihat co .idwww- lihat co idwww- lihat co idwww- lihat co id Kekasih www lihat co .iddan 'www lihat co .idCamer'www lihat co .id karena www lihat co .idPanikwww lihat co .id
[lihat.co.id] - Mengaku
www lihat co .idwww- lihat co id membawa sangkur
www lihat co .idhanya untuk menakut-nakuti korban, Prada Mart Azzanul Ikhwan (23)
www lihat co .idrupanya gelap mata. Sangkur tersebut
www lihat co .idia
www lihat co .idpakai untuk menghabisi Opon (39) dan Shinta Mustika (19) hingga
www lihat co .idtewas.
www- lihat co idBahkan terdakwa menusuk korbannya
www lihat co .idhingga berkali-kali.
Senin (11/2/2013) laluwww lihat co .id Shinta dan Opon www lihat co .idbertemu www lihat co .iddengan terdakwa untuk meminta pertanggungjawaban www lihat co .idatas janin yang dikandung Shinta di depan www lihat co .idmasjid di dekat asrama. www lihat co .idSetelah berdebat, Mart meminjam motor yang dibawa Opon untuk kembali ke asrama. www lihat co .idIa mengambil sangkur komando yang disimpan di dalam www lihat co .idlemarinya. www lihat co .idMart mengaku www lihat co .idsangkur tersebut hanya digunakan untuk menakut-nakuti saja.
Kembali menghampiri Shinta dan Opon www lihat co .iddi masjid, Mart kemudian membonceng www lihat co .idkeduanya ke sebuah perbukitanwww lihat co .id tempat perkebunan sayur. Mereka sempat melewatiwww lihat co .id kios, namun orang-orang di kios tidak menaruh curiga melihat Mart berboncengan dengan dua wanita tersebut. Karena kawasan tersebut memang kerapwww lihat co .id dilewati anggota TNI.
Sampai kewww lihat co .id suatu tempat, terdakwawww lihat co .id pun menyuruh www lihat co .idkeduanya turun. www lihat co .idMart lalu menyuruh Shinta menunggu sementara ia dan Opon berjalan kaki menjauh dari Shinta.
Mart bertanya pada www lihat co .idOpon apakahwww lihat co .id ia masih tidak percaya bahwa bukanwww lihat co .id terdakwa yang menghamili. Opon pun menyatakan tak percaya www lihat co .iddan kembali menyatakan akan melapor pada atasan, menuntut dan menggunakan pengacara.
"Awalnya sangkur hanya untuk menakut-nakuti saja. Lalu Opon bertanya, mengapa saya bawa sangkur. Lalu dia mau lari ke arah Shinta, saya narik dia," ujar Mart yang juga anggota kesatuan Yonif 303/13/1 Kostrad Kabupaten Garut ini dalam sidang keduanya yang digelar di Pengadilan Militer II-09 Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Senin (8/4/2013).
Karena panik, Mart menarik bahu kiri Opon, saat Opon balik badan, Mart menusuknya dalam keadaan berdiri. Saat tusukan pertama tersebut, Mart lalu mengambil sangkur tersebut dan menusukkan kembali ke tubuh Opon.
"Saya tarik bahu kiri dia pakai tangan kanan. Dia balik badan, setelah saya tarik di situ saya tusuk dia, dalam keadaan berdiri. Setelah saya lepas, sangkur saya ambil lagi karena udah enggak sadar. Kemudian saya tusuk lagi, diawww- lihat co id jatuhwww- lihat co id telungkup. www- lihat co idSaya www- lihat co idtusuk ke www- lihat co idarah leher. Seingat saya empat kali," terangnya.
Mart kemudian menyeret tubuh Opon ke kebun yang ada di www- lihat co idsekitar lokasi kejadian. Sangkur yang digunakan, lalu dimasukkan kembali ke saku celananya.
Kemudian Mart menghampiri Shinta. Shinta bertanya ke mana www- lihat co idibunya. Namun dijawab Mart bahwa Opon pergi bersama temannya. Shinta sempat berteriak memanggil ibunya. Hingga kemudian Shinta melihat sangkur di saku celana terdakwa. Keduanya pun terjatuh dari motor karena Shinta mempertanyakan soal sangkur sementara Mart menghalangi.
"Enggak tahu kenapawww lihat co .id dia lalu teriak.www lihat co .id Mengambilwww lihat co .id sangkur mau nusuk saya. Motor jatuh, kemudian saya tusuk ke Shinta, saya enggak ingat berapa tusukan, tapi lebih dari satu," ucapnya.
Menurut hasil visum,www lihat co .id Opon tewas dengan 6 www lihat co .idluka tusuk di bagian leher, 1 luka tusuk di dada dan memar di bagian dada akibat benda tumpul. Sementara www- lihat co idShinta terdapat 8 luka tusuk yang ada di dada, leher dan punggung.
3. www lihat co .idTertekan www lihat co .idDiancamwww lihat co .id Kekasihwww lihat co .id
[lihat.co.id] - Permintaan Shinta Mustika (19) agar Prada Mart Azzanul Ikhwan (23) bertanggung jawab atas kehamilannya diwarnai ketegangan dan perselisihan tajam. Shinta ngotot, Mart tak kalah ngotot.
Mart merasa wwww- lihat co idww lihat co .idpengakuan www lihat co .idkehamilan dari www lihatwww- lihat co id co .idShinta tersebutwww- lihat co id tak masuk akal. Sebab,www lihat co .idia www lihat co .iddan Shinta berhubungan badan pada November 2011. Sehingga jika itu memang mengakibatkan kehamilan, Shinta seharusnya melahirkan pada Agustus www lihat co .idatau Septemberwww- lihat co id www lihat co .id2012. Sementara www- lihat co idsaatwww- lihat co id Shinta www- lihat co idmeminta pertanggungjawaban, www- lihat co idia tengah hamil 8 bulan.
Perselisihan makin www- lihat co idmemanas. Shinta terus-menerus www- lihat co idmengirim SMS dan mengatakan akan melaporkan hal itu pada atasannya.
"Terdakwa gelisah www lihat co .iddan merasawww lihatwww- lihat co id co .id tertekan," ujar Oditurwww lihat co .id Letkol CHKwww lihat co .id Siabudin www lihat co .idwww- lihat co idsaat www- lihat co idmembacakan surat dakwaan perkara pembunuhanwwwwww- lihat co id lihat co .id pada Opon dan Shinta dalam sidang www- lihat co iddi Ruang I www- lihat co idPengadilan Militer II-09 Bandung, Jalanwww- lihat co idwww lihat co .id Soekarnowww- lihat co id Hatta, Rabu (3/4/2013).
Hingga kemudian padawww lihat co .id 10 Februari, Shintawww lihat co .idwww- lihat co id kembaliwww lihat co .id menghubungi terdakwawww- lihat co id dan www- lihat co idmengatakan www- lihat co idakan datang ke asrama bersama ibunya, Opon.
"Perkataan Shinta tersebut makin menambah www lihatwww- lihat co id co .idkecemasan, apalagi terdakwawww lihat co .id adalah pecandu narkoba, di mana terakhir pada 9 Februari ia sempatwww- lihat co id mengkonsumsi www lihat co .idganja," katanya.
Karena tidak mampu menahanwww lihat co .id lagi, www- lihat co idakhirnya terdakwa mengatakan akan menunggu kedatangan Shinta dan Opon.
Pada 11 Februari 2013 selepas tugas piket,www- lihat co id Shinta pun mengabariwww- lihat co id telah berada di depan asrama. Terdakwa yang saat itu menggunakan kaos www- lihat co idloreng lengan panjang dan celana PDL loreng menghampiri Shinta dan Opon www- lihat co idyang telah menunggu di www- lihat co iddepan masjid yang berada di dekat asrama militer tempat tinggal terdakwa.
"Setelah bertemu dengan Opon, terdakwa langsung ditegur dan dimarahi karena tidak mau bertanggung jawab menikahi Shinta," tuturnya.
Teguran Opon tersebut membangkitkan emosi terdakwa yang sebelumnya telah kalut dengan teror Shinta.
"Ibu jangan nuduh saya dulu. Memang saya mengakui pernah berhubungan dengannya saat Takes. Kalau saat itu terjadi kehamilan seharusnya sudah melahirkan," tutur Oditur mengucapkan perkataan terdakwa saat itu.
Mendengar pernyataan terdakwa, Shinta dengan sangat emosi www- lihat co idmenampar dan memukul dada terdakwa sambil mengatakan 'Kamu yang menghamili saya'.
Ibu www- lihat co iddan anak itu terus menekan terdakwa untuk www- lihat co idbertanggung jawab www- lihat co idhingga mengeluarkan kata-kata yang www- lihat co idbersifat ancaman.
"Kalau tidak www- lihat co idmau tanggung jawab, saya akan laporkan ke komandan kamu. Saya hancurkan kamu sekalian," katawww- lihat co id Oponwww- lihat co id saat itu.www- lihat co id
Mendengar www- lihat co idpernyataan itu, terdakwa gelap mata dan tidak bisa mengendalikan diri hingga berniat menghabisi. Rencana itu akhirnya benar-benar dilakukan. www- lihat co idTerdakwa www- lihat co idmembunuh Shinta dan ibunya dengan pisauwww- lihat co id diwww- lihat co id Kampung Panagan www- lihat co idKarikil, Desawww- lihat co id Sukawargi, Kecamatan www- lihat co idCisurupan, Garut, www- lihat co idSenin (11/2/2013). Opon tewas di lokasiwww- lihat co id kejadian dengan www- lihat co idwww- lihat co id12 luka tusukan, sedangkan Shinta yang www- lihat co idhamil 8 bulan menderita 18www- lihat co id lukawww- lihat co id tusukan dan meninggal www- lihat co idsaat www- lihat co iddibawa ke Puskesmas www- lihat co idCikajang. www- lihat co id
4. www lihat co .idIsap www lihat co .idGanjawww lihat co .id
[lihat.co.id] - Terdakwa
www- lihat co id kasus
www- lihat co idpembunuhan
www- lihat co id terhadap
www- lihat co idwarga
www- lihat co idGarut Opon
www- lihat co id (39)
www- lihat co id dan
www- lihat co idShinta
www- lihat co idMustika (19), Prada Mart Azzanul Ikhwan (23)
www- lihat co idternyata
www- lihat co idjuga
www- lihat co idpengisap
www- lihat co id barang
www- lihat co idharam
www- lihat co id jenis ganja.
www- lihat co idIa mengaku dua hari
www- lihat co id sebelum
www- lihat co idkejadian
www- lihat co idmengisap
www- lihat co id ganja.
Hal ituwww- lihat co id terungkap www- lihat co iddalamwww- lihat co id persidangan www- lihat co idyang www- lihat co iddigelar www- lihat co iddi Pengadilan Militer II-09 Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Senin (8/4/2013). Saat ituwww- lihat co id Hakimwww- lihat co id membacakan hasil pengakuan terdakwa saat dimintai keterangan oleh pihak POM.
"Dalam keteranganwww- lihat co id ini kamu www- lihat co idbisawww- lihat co id menerima telepon, www- lihat co idbisa www- lihat co idnaik motor. Kalau mabok mana bisa seperti itu. Kamu www- lihat co idpakai www- lihat co idcimeng ganja malam Minggu, Senin sudah hilang efeknya. Kalau begitu kamu dengan sadar melakukan perbuatan ini," ujar hakim ketua Letkol CHK Sugeng S.
Meski demikian, www- lihat co idPrada www- lihat co idMart www- lihat co idmembantahwww- lihat co id jika www- lihat co iddirinyawww- lihat co id kerapwww- lihat co id mengisapwww- lihat co id ganjawww- lihat co id setiap www- lihat co idmalamwww- lihat co id Minggu. "Siap tidak.www- lihat co id Hanya www- lihat co idmalamwww- lihat co id Mingguwww- lihat co id ituwww- lihat co id saja,"www- lihat co id sanggah www- lihat co idMart.www- lihat co id
Selain www- lihat co idmenilaiwww- lihat co id terdakwa www- lihat co idmelakukan pembunuhan www- lihat co iddalam keadaan sadar, hakim juga melihat ada unsur perencanaan pembunuhan terjadap Opon www- lihat co iddan Shinta.
"Terdakwa melakukan ini www- lihat co idsudah ada persiapan. Apa maksud setelah bertemu korban, sempat kembali lagi membawa sangkur? Apa tujuan terdakwa membawa korban jauh-jauh dari asrama? Ini kan sistematis, ada awalan ada akhiran," cecar Sugeng.
Menurut Sugeng, dalam masawww- lihat co id pendidikan, TNI diajarkan untuk bertindak sistematis. Melihat kronologi pembunuhan yang dilakukan salah satu anggotanya ini, itu dilakukan secara sistematis.
"Ini sistematis, sudah ada awalan dan akhirannya. Ini yang selalu diajari TNI. Kalaupun seketika itu tidak ada niat membunuh atau karena emosi. Tapi ada bukti visum. Kematian korban karena ditusuk di daerah mematikan," ujarnya.
Sugeng menambahkan, selama perjalanan ke tempat kejadian perkara (TKP), terdakwa sudah memikirkan akan membunuh korban. "Jadi saya mengimbau supaya terdakwa berkata jujur," katanya.
Dengan sorot mata tajam, hakim terus mencecar terdakwa dengan pertanyaan yang sama saat Mart diperiksa oleh POM. Nada bicara hakim meninggi saat Mart menjawab tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan POM.
"Kamu jawab di sini, kamu mengambil sangkur karena berniat menghabisi keduanya agar tidak melaporkan kepada atasan kamu. Tapi kenapa tadi kamu bilang hanya untuk menakut-nakuti. Lalu ini jawaban siapa," ujar Sugeng.
5. www lihat co .idNyaris www lihat co .idDiamukwww lihat co .id
[lihat.co.id] - Sidang pembunuhan Shinta dan ibunya, Opon, sempat rusuh. Keluarga korban tak terima saat terdakwa dituntut 20 tahun. Mereka merangsek dan nyaris 'mengamuk' terdakwa Prada Mart Azzanul Ikhwan (23).
Peristiwa itu terjadi saat oditur tengah membacakan uraian tuntutan. Begitu oditur menyatakan meminta majelis hakim menuntut terdakwa dengan hukuman 20 tahun penjara, keluarga dan kerabat serta teman-teman korban ricuh.
"Harusnya hukuman mati!" teriak mereka.
Sejumlah pengunjung menuju pembatas ke kursi terdakwa dan pengunjung. Personel TNI dan polisi cukup sigap. Mereka membarikade jalan masuk ke kursi terdakwa itu.
Saat kericuhan berlangsung,www- lihat co id Prada Mart www- lihat co idberdiri menjauhi pengunjung dan mendekati meja majelis hakim. Beberapa anggota TNI mengapitnya.www- lihat co idwww- lihat co idwww- lihat co idwww- lihat co id
Kericuhan berhenti saat ketua www- lihat co idmajelis hakim menyatakan bahwa yang dibacakan hanya tuntutan. Bukan putusan. "Ini tuntutan. www- lihat co idTolong www- lihat co idtenang," katanya.
Sebelum sidang diakhiri, massawww- lihat co id yang www- lihat co idberjumlahwww- lihat co id puluhanwww- lihat co id meninggalkanwww- lihat co id ruangwww- lihat co id sidang.www- lihat co id Sebagian yang masih berada di ruangan, ditemui pihak pengadilan.
6. www lihat co .idSidangwww lihat co .id Didemowww lihat co .id
[lihat.co.id] - Sekitar 200-an massa gabungan dari Gerakan Anak Sunda dan Forum Solidaritas Masyarakat (FSM) menggelar aksi di depan Pengadilan Militer II-09 Bandung, Rabu (24/4/2013). Mereka menuntut
www- lihat co idsupaya terdakwa perkara pembunuhan ibu dan anak, Opon (39) dan Shinta (18), Prada Mart Azzanul Ikhwan (23), dijatuhi hukuman mati dalam sidang putusan hari ini.
Dalam aksinya, massa membawa www- lihat co idsejumlah bendera, spanduk dan poster yang berisi tuntutan mereka. Di antaranya, sebuah spanduk putih www- lihat co idbertuliskan 'Menuntut Hukuman Mati Pelaku Pembunuhan Sadis terhadap Dua Perempuan www- lihat co idYang Lagiwww- lihat co id Hamil'. Sementara poster lainnya bertuliskan 'Kami warga Garut, terdakwa harus www- lihat co iddihukum mati' danwww- lihat co id 'Berikan www- lihat co idkeadilan untuk www- lihat co idkeluarga' serta 'Tegakkan hukum segera walaupun bumiwww- lihat co id danwww- lihat co id langit sekalipun akan runtuh'.
Dalam orasinya, koordinator massa mengatakan bahwa perbuatan terdakwa sangat kejam dan pantas untuk mendapatkan hukuman seberat-beratnya yaitu hukuman mati. Karena TNI seharusnya melindungi masyarakat, namun ini justru membunuh.
"Kami tidak menjamin apa yang akan terjadi jika hakim tidak memberikan hukuman mati. Yang dibunuh itu 3 orang," ujar orator melalui pengeras suara dalam aksi unjuk rasa di samping Pengadilan Militer, tepatnya di persimpangan Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Parakansaat.
Massa meminta agar hakim bisa memberikan rasa keadilan pada keluarga.
"Jika hakim hanya memberi www- lihat co idputusan www- lihat co id20 tahunwww- lihat co id atauwww- lihat co id lebih rendah dari itu, maka www- lihat co idhakim www- lihat co idtidak www- lihat co idmerasa lahir dari seorang perempuan. Berarti hakimwww- lihat co id tidak www- lihat co idmelindungiwww- lihat co id rakyat," www- lihat co idtuturnya.www- lihat co id
Dalam aksinya, massa juga turut membawa foto korban Shinta dan menunjukkannya pada www- lihat co idwarga sekitar dan pengguna jalan.
Warga pun www- lihat co idterlihat ngeri www- lihat co idmelihatwww- lihat co id foto sadis tersebut.www- lihat co id Massa pun satu persatu memasuki pengadilan dengan diperiksa satu persatu. www- lihat co idAtribut berupa bendera dan spanduk tak boleh dibawa masuk. Saat ini sidang baru berlangsung.
7. Pingsan Divonis Mati
[lihat.co.id] - Prada Mart
www lihat co .idAzzanul Ikhwan
www lihat co .id(23) mendadak lemas dan hampir jatuh. Mukanya pucat, seolah tak menyangka apa yang baru saja ia dengar. Majelis hakim menjatuhkan vonis mati untuk anggota TNI itu dalam kasus pembunuhan ibu-anak Opon (39) dan Shinta (19).
Sesaat sebelum amar putusan dibacakan, Ketuawww lihat co .idMajelis Hakim Letkol Chk Sugeng Sutrisno meminta dua petugas berdiri mengapit terdakwa. Hakim mengantisipasi reaksi terdakwa atas putusan hakim.
Jika sebelumnya Mart berdiri tegap dengan www lihat co .idseragamwww lihat co .id loreng-lorengnya, usai mendengar ketokan palu, kakinya mulai menekuk. Dua petugas di samping kiri dan kanannya langsung sigap memegangi tangan Mart supaya tak jatuh.
Usai vonis dibacakan, Mart diminta duduk oleh hakim.www lihat co .id Saat melangkah menuju kursi yang ditunjuk hakim, kaki Mart seolah lemas dan tak kuasa berpijak. Ia musti dipapah. Setelah duduk, ia dimintai tanggapannya atas putusan tersebut.
"Apa kamu menolak, menerima atau pikir-pikir atas putusan itu," tanya hakim, di Pengadilan Militer Bandung, Rabu (24/4/2013).
Karena www- lihat co iddidampingi penasihat hukum,www- lihat co id Mart pun diminta berkonsultasi dengan penasehat hukumnya. Kembaliwww- lihat co id saat www- lihat co idmelangkah menuju penasehatwww- lihat co id hakim, Mart kembali tak kuasa.
"Kami pikir-pikir," ujar penasihat hukum Mart.
Mart terus menunduk www- lihat co idhinggawww- lihat co id kemudian www- lihat co idmelepaskanwww- lihat co id baret hijau yang dipakainya. Sementara oditur langsung menyatakan menerima atas putusan hakim.www- lihat co id Pernyataan www- lihat co idoditurwww- lihat co id pun kembali disambut riuh pengunjung sidang.
Selain mendapat hukuman mati, Mart juga dijatuhi hukumanwww- lihat co id tambahan www- lihat co idberupa pencopotan sebagai anggota TNI.