[lihat.co.id] - Sejak diterbangkan Merpati Nusantara Airlines (MNA) tahun 2011, pesawat MA 60 buatan China mengalami beberapa insiden hingga kecelakaan. Pesawat yang tergelincir di Bandara El Tari Kupang, NTT, pada Senin lalu ternyata bukan insiden yang pertama. Berikut daftar insiden dan kecelakaan pesawat MA 60.
Sejak MNA mengadakan sekitar 13 pesawat secara bertahap pada 2007 dengan harga per unitnya US$ 11 juta atau Rp 94,08 miliar, sudah beberapa kali mengalami insiden dan kecelakaan. Dalam kecelakaan pesawat udara terdapat 3 kriteria tingkatan kecelakaan, yaitu incident (insiden), serious incident (insiden serius), dan accident (kecelakaan).
Bila pesawat tergelincir, biasanya digolongkan ke insiden, bila pesawat itu mengalami deformasi atau perubahan bentuk, biasanya digolongkan ke dalam insiden serius. Namun bila insiden itu sudah menelan korban jiwa, maka kategorinya adalah accident. seperti dikutip lihat.co.id dan news.detik
[lihat.co.id] - Pesawat Merpati MA 60 tergelincir dan keluar dari landasan (runaway) Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejauh 15 meter. Namun, kondisi pesawat tersebut dilaporkan tidak mengalami kerusakan berarti.
Pesawat baling-baling dengan register PK-MZJ itu tergelincir ketika hendak take off pukul 06.00 WITA.
Seorang saksi mata, Robin, yang tengah berada di bandara tersebut mengatakan, kecelakan pesawat baling-baling itu terjadi pada pukul 06.20 WITA, Sabtu (19/2/2011) Pas mau ngangkat (take off) ke udara, nggak jadi. Pesawat tergelincir ke luar dari landasan," kata Robin,
[lihat.co.id] - Pesawat MA 60 yang dioperasikan Merpati Nusantara Airways jatuh di Teluk Kaimana, Papua Barat. Menurut GM Corporate Secretary & Legal Merpati Imam Turidy,
pesawat mengangkut 19 penumpang dan 6 kru. Pesawat nahas itu menghujam laut sekitar 500 meter sebelum mendarat ke landasan pacu Bandara Utarom, Kaimana. Semua penumpang dan kru pesawat tewas.
KNKT akhirnya menyelesaikan investigasi terhadap kecelakaan pesawat Merpati bernomor registrasi PK-MZK tersebut yang terjadi 7 Mei 2011 silam. Hasilnya, kecelakaan itu disebabkan kelalaian pilot.
[lihat.co.id] - Pesawat MA 60 mengalami insiden mengeluarkan percikan api di udara, saat terbang dari Bima ke Denpasar Pesawat itu memiliki nomor registrasi PK MZG/MA 60 dan nomor penerbangan NZ 623. Saat pesawat berada di ketinggian 6.500 kaki, penumpang melihat api keluar dari mesin kiri pesawat.
"Engineer memberi tahu ke kapten bahwa engine kiri ada fire. Langsung engine di-shut dan fire extinguisher diaktifkan. Lalu fire mati dan pesawat return to base (RTB) ke Bima dan landing safe," tutur Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan.
Pilot pesawat tersebut adalah Kapten Dwi Wahyu. Sedangkan kopilotnya adalah Ari Dwi. Sedangkan teknisi yang ada dalam pesawat adalah Tri Nandang.
Dirut Merpati Sardjono Jhony bersyukur pilot pesawat itu telah melakukan prosedur yang tepat.
"Pilot melakukan prosedur yang tepat dan alhamdulillah mendarat dengan selamat di Bima," sambung Jhony.
[lihat.co.id] - Pesawat Merpati MA 60 bernomor registrasi PK-MZM dengan nomor penerbangan MZ 536 Surabaya-Sampit terperosok di runway Bandara H Asan Sampit, Kalimantan Tengah.
Pesawat yang terbang dari Bandara Juanda, Surabaya, sebenarnya mendarat dengan sangat sempurna pada pukul 15.30 WIB, Sabtu (7/1/2012), di Bandara H Hasan, Sampit. Sesuai prosedur pesawat taxi ke Apron 1500 dari Treshold 31.
"Namun Kapten Pilot Saptono, memutar terlalu ke tepi runway bandara, sehingga roda sebelah kiri pesawat masuk ke shoulder dan terjeblos. Karena tekstur tanahnya gambut, maka pesawat tidak bisa bergerak dan miring ke kiri," kata SVP Corporate Secretary & Legal Merpati, Imam T. Jakfar, dalam press release yang diterima, Senin (9/1/2012).
Pada pukul 16.30 WIB, seluruh penumpang berhasil dikeluarkan dengan baik, tanpa mengalami hambatan berarti. Sementara pesawat yang sempat mengganggu penerbangan di Bandara Haji Hasan, Sampit, juga sudah berhasil ditarik pada Minggu (8/1), dengan cara mengangkat roda pesawat tersebut.
[lihat.co.id] - Pesawat Merpati Airlines Nomor penerbangan MZ 6063 tergelincir di Bandara Internasional Lombok (BIL), sesaat setelah mendarat. Sistem hidrolik ban kiri belakang pesawat tidak berfungsi, membuat pesawat terperosok. Namun seluruh penumpang selamat.
Pesawat jenis MA 60 buatan China itu mendarat di Bandara Lombok pukul 11.55 Wita.
Desmi Indrayana, Humas Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok dihubungi detikcom, Senin (31/12/2012) mengatakan, pesawat itu tergelincir di taxiway bandara saat hendak menuju apron, sesaat setelah mendarat.
"Ban kiri keluar lintasan saat hendak berbelok menuju taxiway. Hasil pemeriksaan, karena sistem hidrolik pada roda kiri di belakang tidak berfungsi," kata Desmi.
Pesawat itu mengangkut 24 penumpang dari Bima. Seluruh penumpang selamat, dan dievakuasi dari tempat pesawat tergelincir.
[lihat.co.id] - Pesawat Merpati jenis MA 60 buatan China bernomor registrasi PK MZO mengalami crash landing (pendaratan sangat keras) dan undershoot alias pesawat yang mendaratkan rodanya sebelum titik pendaratan yang diharapkan di landasan (runway) pada pukul 09.40 Wita. Pesawat ini membuat Bandara El Tari Kupang ditutup karena evakuasi pesawat yang nose wheel atau roda depannya tak tampak keluar ini membutuhkan waktu berjam-jam.
Dari 45 penumpang dewasa dan 1 bayi semuanya selamat. Dari jumlah itu, ada 9 orang sempat dirawat di RS di Kupang, terdiri dari seorang penumpang dirawat di RS AU Kupang, sedangkan 6 orang penumpang masih dirawat di RSUD Prof dr WZ Johannes dan 2 orang penumpang di rawat di RS Bhayangkara, Kupang.
37 Orang Penumpang sudah kembali ke keluarganya masing masing di kawasan Kupang. Semua biaya hotel dan biaya rumah sakit ditanggung sepenuhnya oleh Merpati.
4 Kru yang terdiri dari Capt Adithya Prio Joewono, Co Pilot Au Yong Vun Pin serta 2 flight attendant Lanny Wulandari dan Anesa Purwanti dalam keadaan baik Evakuasi berlangsung sehari semalam hingga Bandara El Tari bisa dibuka hari ini pada pukul 07.00 Wita.